Senin malam pukul 20.00 aku beranjak keluar berjalan kaki dari kost2anku. Tiada tujuan yang pasti. Hanya keinginan untuk melepas penat. Sendirian. Aku berjalan menyusuri jalan setapak. Tak berselang lama, tiba aku di perempatan Glee Kapai. Aku bersantai sejenak. Ku ambil handphoneku sekedar untuk membalas sms. U have 1 massage, tertera di layar hpku. Sms itu ternyata dari Akmal yang lagi boring. Tiap sms, dia selalu saja boring. “kali aja hidupnya di jalan raya ya biar jangan boring terus2an”, gumamku dalam hati. Aku balas smsnya seadanya. Jemariku pun malam itu terasa agak sakit hingga aku malas untuk mengetik. Setelah membalas sms Akmal, aku membuka2 portal online. Kompascom situs yang aku tuju. Banyak kabar berita yang terpampang, tapi mataku tertuju pada satu berita yang bagiku cukup menarik untuk dibaca. Berita itu adalah mengenai keputusan pemerintah untuk melakukan perombakan bagi seluruh warganya dalam hal penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Untuk bulan depan, mulai dilaksanakan penggunaan secara nasional KTP Elektronik. KTP Elektronik memuat segala bentuk identitas dari pemiliknya dan dimiliki untuk masa seumur hidup dengan hanya satu nomor identitas saja. Tidak sama dengan KTP yang berlaku sekarang, banyak penduduk yang bahkan memiliki KTP ganda. Hal ini memungkinkan satu orang penduduk bisa memperoleh KTP dalam beberapa wilayah sekaligus. Begitulah gambaran tentang KTP Elektronik itu. Aku baca dengan seksama. Katanya lagi, untuk sementara percobaan penggunaan KTP Elektronik direalisasikan pada penduduk yang ada di Jakarta. Setelah itu, barulah akan dilaksanakan secara serempak di seluruh Indonesia. Target yang dibuat adalah awal Agustus sampai dengan November 2011.
Bosan membaca, aku memutuskan untuk menonton film. Ku pesan minuman dan makanan sekadar untuk penopang rasa lapar. Sambil menikmati makanan mataku terfokus pada film Oragon, suatu film yang menceritakan tentang seorang penunggang naga yang berusaha melawan tirani diktator penganut ilmu hitam yang menghendaki seluruh rakyatnya tunduk pada kekuasaannya. Karya pencitraan filmnya bagus, tapi cerita yang diusung agak membosankan dan kurang seru. Aku putuskan untuk menghabiskan menonton satu film saja dan kemudian pulang.
Dalam perjalanan pulang, aku sempatkan mampir di pasar malam yang sudah beberapa malam diadakan di lapangan blang asan. Tujuanku hanya untuk melihat2 saja, siapa tau ada sepatu dan baju atau barang lain yang menarik. Setelah mengamat2i, aku tertarik untuk membeli baju koko. Ramadhan yang sudah hampir tiba membuatku tertarik untuk membeli baju koko agar dapat aku gunakan pada malam Ramadhan bertarawih. Aku melihat sekeliling. Ketika sedang melihat2 aku tertarik dengan kalung yang sedang diukir2. Dalam pikiran terlintas untuk membuatkan sebuah kalung untuk Dewi. Tapi itu kuurungkan saja dan memutuskan untuk membuatnya di lain waktu saja. Setelah baju koko aku dapat, aku beranjak kembali pulang.
Sesampainya di kost, Abdul sudah tertidur. Irfan yang sebelumnya ada dalam kost, entah kemana merajut malam. Ku rebahkan badanku sambil mengayunkan pena di atas kertas menulis pengalaman hidup hari ini. Alunan lagu dari Radio Andita Peusangan mengiringi jariku menari di atas kertas putih sampai ku terlelap tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar